Lompat tali adalah latihan aerobik seluruh tubuh yang sederhana namun sangat efektif yang tidak hanya meningkatkan fungsi kardiovaskular dan meningkatkan sirkulasi darah tetapi juga membantu membentuk tubuh dan meningkatkan koordinasi. Namun postur tubuh yang tidak tepat atau persiapan yang kurang selama lompat tali tidak hanya mempengaruhi efek latihan tetapi juga mudah menyebabkan cedera olahraga. Oleh karena itu, menguasai cara lompat tali yang benar dan tindakan pencegahan sangatlah penting.
1. Persiapan Sebelum Lompat Tali
Banyak orang cenderung langsung mulai lompat tali setelah menerimanya, yang dapat dengan mudah menyebabkan ketegangan otot. Pendekatan yang benar adalah dengan melakukan pemanasan sekitar 5 menit, seperti jogging, jumping jack, atau latihan fleksi sendi, terutama dengan fokus pada pergelangan kaki, lutut, dan bahu. Pemanasan menjadikan tubuh dalam kondisi olah raga dan mengurangi risiko cedera olahraga. Kedua, pilih tali dan sepatu yang tepat. Panjang tali harus sedemikian rupa sehingga ketika Anda menginjak bagian tengah tali, pegangannya mencapai bagian bawah ketiak. Pilih sepatu atletik dengan bantalan yang bagus; hindari lompat tali tanpa alas kaki atau dengan sepatu bersol keras untuk mencegah benturan berlebihan pada lutut dan pergelangan kaki.
Memilih tali yang tepat juga penting. Panjang: Saat Anda menginjak bagian tengah tali, pegangannya harus mencapai bawah ketiak atau dada. Bahan: Pemula bisa menggunakan PVC atau tali kain; pengguna tingkat lanjut dapat memilih tali berbobot atau baja.
2. Postur dan Gerakan Saat Lompat Tali
Jaga agar tubuh bagian atas tetap tegak, mata menatap lurus ke depan, hindari melihat ke bawah atau membungkuk. Jaga agar lengan Anda tetap dekat dengan sisi tubuh Anda, terutama gunakan pergelangan tangan Anda untuk menggerakkan tali, bukan seluruh lengan Anda. Jangan melompat terlalu tinggi; kaki Anda harus berada sekitar 2-3 sentimeter dari tanah. Lepas landas dan mendaratlah dengan ringan pada bagian depan telapak kaki Anda untuk mengurangi dampaknya pada persendian Anda. Tekuk sedikit lutut saat mendarat untuk membantu menyerap gaya. Pertahankan ritme pernapasan alami; jangan menahan nafasmu. Anda dapat mengatur pernapasan menggunakan ritme "dua tarikan napas, dua embusan napas".
3. Intensitas Latihan
Pemula dapat memulai dengan "satu menit lompatan, tiga puluh detik istirahat", dan dilanjutkan selama 10-15 menit setiap kali. Tingkatkan waktu secara bertahap seiring tubuh Anda beradaptasi. Bagi mereka yang ingin menghilangkan lemak, lompat tali selama 20 hingga 30 menit per sesi, 3 hingga 5 kali seminggu, cocok; sedangkan mereka yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi kardiovaskular dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi sekitar 40 menit per sesi. Setelah lompat tali, jangan langsung berhenti; pelan-pelan dan lakukan beberapa latihan peregangan, terutama peregangan betis, paha belakang, dan bahu untuk membantu mengendurkan otot dan mencegah nyeri.
4. Memilih Lokasi Lompat Tali
Lokasi lompat tali yang ideal harus rata, tidak licin, dan memiliki elastisitas tertentu, seperti lantai kayu, matras karet, atau lintasan lari PU. Hindari lompat tali pada permukaan beton atau ubin, karena permukaan keras ini meningkatkan risiko kerusakan sambungan.
ENG
